Warga mayarakat Bondowoso patut berbangga. Betapa tidak icon kota tape yang selama ini disandang, semakin melekat setelah Pemkab Setempat untuk pertama kalinya menggelar goreng dan makan tape massal. Acara spektakuler itu tercatat dalam Museum Rekor Indonesia atau MURI, Kamis (17/12).
Goreng tape massal itu dilaksanakan oleh para IBU PKK dan tak mau ketinggalan Bupati Amin Said Husni dan Wakil Bupati Haris Sonhaji. Jumlah adonan disesuaikan dengan pergantian tahun hijriah yaitu 1431 adonan. Tape yang dibutuhkan sebanyak 1,5 ton tape.
Bagi pemkab Bondowoso, jumlah itu terbilang kecil, sebab Bondowoso merupakan kota penghasil tape. “Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengangkat potensi Bondowoso sekaligus mengangkat perekonomian lokal” tegas Bupati Amin. "Pemecahan Rekor itu bukan hanya di dunia tapi juga di akherat, karena di akherat tak ada goreng tape" kelakar Bupati Amin.
Rekor MURI mencatat dua rekor sekaligus, yaitu goreng tape dan makan tape. Bahkan senior manajer MURI Paulus Pangka menyebut rekor itu terpanjang di dunia. Mantap deh.
saatnya untuk mengangkat tape jadi ikon pembangunan. "GEMA TAPE EMASS" rekornya menggema pembangunannya menggema pula. "GEMA TAPE EMASS" akronim dari.. GERAKAN MANDIRI TERWUJUDNYA PENINGKATAN EKONOMI MASARAKAT SEHAT SEJAHTERA.
BalasHapusHanya kadang2 masarakat ada yang malu mau mengatakan BONDOWOSO KOTA TAPE,kenapa??? entah alasannya apa...sementara TAPE MERUPAKAN IKON YANG SUDAH TERCATAT DI REKOR MURI, dan orang luar bondowoso mengakui kehebatan tape bondowoso.