Sebulan lagi Festival Muharam 2009 akan digelar. Kegiatan mengekspos potensi daerah ini akan dilaksanakan pada 12 hingga 28 Desember. Gegap gempita rangkain kegiatan itu merupakan kolaborasi Pemkab Bondowso, Kanta Creative Media, dan JTV.
Cetusan ide kreatif Bupati Bondowoso Amin Said Husni ini patut didukung. Sehingga Kabupaten yang kaya potensi ini tidak dipandang sebelah mata, dan hanya dianggap Kabupaten termiskin saja. Namun semua optimis, dibawah Kepemimpinan Kapala daerah yang muda, berwibawa dan visioner, Bondowoso akan dilirik masyarakat nasional hingga Internasional.
Momentum ini pas dengan kultur masyarakat Bondowoso yang agamis, dan tepat untuk meng explore, expo dan expose Bondowoso secara total. Kemasannya bukan sekedar “acara itu ada”, namun diolah secara utuh dan memiliki alur yang komperhensif. Nah, bertolak dari pemikiran itu. Kanta Creative Media mendesain paket acara berdasarkan histori berdirinya kabupaten Bondowoso.
Seperti diketahui, tahun 1789 Seiring dengan berfungsinya pelabuhan Besuki, pemerintahan Bupati Ronggo Kiai Suroadikusumo di Besuki berkembang pesat. Pemerintahan Besuki mengembangkan wilayah di tanah subur di hutan kawasan tenggara. Muncullah nama Mas Astrotruno yang dipercaya mengemban tugas itu. Dalam menjalankan tugasnya, Mas Astrotuno yang dikenal juga dengan nama Raden Bagus Assrah memafaatkan pula untuk siar Islam.
Alur histori inilah yang diimplementasikan dalam paket acara. Kegiatan akan dimuai hari minggu malam, 12 Desember dengan acara Live Show Musik Dangdut Djarum 76.
Live Musik Dangdut
Acara disiapkan secara paket oleh sponsor Djarum 76. Baik itu panggung konser hingga penyanyi KDI. Lokasi di alun-alun utara atau dekat radio mahardhika FM.
Acara ini melukiskan kemajuan Pemerintahan Besuki.
Pengembangan wilayah yang diemban oleh Mas Astrotuno, diimplementasikan dalam lomba photography. Ini menggambarkanTim Mas Astrotruno sedang mencari potensi daerah yang layak untuk dikembangkan.
Lomba Photography
Lomba photography diumumkan melalui media dan massa brosur. Dibagi menjadi dua kategori yaitu Umum dan pelajar. Lomba digelar secara gratis dan mendapatkan trophy serta uang pembinaan. Obyek Photo adalah pesona wisata dan budaya yang belum terekspos.
Pengumpulan materi berupa photo ukuran 20R, dan CD (berisi materi) tanggal 14 – Desember. Hasil karya akan dipamerkan di Expo Muharam Bondowoso.
Setelah target lahan baru yang diinginkan tercapai, Mas Astrotruno membawa serta pengikutnya untuk melakukan pembangunan. Kemasannya adalah Jalan santai bersama Bupati.
BUPATI Merakyat
Acara akan digelar pada hari Selasa 15 Desember. Jam 06.00-selesai. Start Radio Citra dan finish di Alun-alun Bondowoso. Peserta umum dan melibatkan pondok pesantren. Seluruh peserta harus memakai sarung yang akan disponsori BH estek. Acara gratis dan akan disediakan sejumlah doorprize menarik.
Sukses mengemban misi, Mas Astrotruno didaulat memimpin wilayah Bondowoso. Ini bisa digambarkan dengan kesiapan Bupati Bondowoso pilihan rakyat mengemban amanah. Bupati dan para camat se Bondowoso menggelar tabuh bedug, dan hadrah kolosal.
TabuH Bedug dan Hadrah
Kamis tanggal 17 Desember, merupakan hari peresmian Festival Muharam 2009. Acara digelar di panggung utama (panggung Djarum 76). Jam 15.00 wib. Diawali dengan parade hadrah keliling alun-alun. dilanjutkan penampilan musik Samrohjazz. Tepat pergantian tahun baru Hijriah 1431 nanti atau sekitar jam 05.00 wib, Bupati dan seluruh camat se-Kabupaten Bondowoso menabuh Bedug. Acara ini akan dikolaborasi dengan hadrah yang ditabuh secara kolosal.
Pagi harinya, Bupati membuka Expo Muharam Bondowoso.
Selama menjalankan roda pemerintahan, Mas Astrotruno dikenal tidak kaku. Programnya menyentuh masyarakat dan selalu mengajak peran serta masyarakat. Tapi tidak melupakan hiburan bagi rakyatnya. Jika saat itu Mas Astrotruno menggelar berbagai lomba seperti adu sapi, adu burung dan lain-lain, kali ini Bupati Bondowoso memiliki cara berbeda.
Pentas Budaya
Pentas budaya digelar selama sepuluh hari dari tanggal 17 hingga 28 Desember. Menampilkan budaya dan seni yang dimiliki Kab. Bondowoso. Diantaranya singo ulung, ludruk,tong-tong, music jalanan, dll.Digelar secara bergantian di panggung utama.
Mas Astrotruno memiliki peliharaan kesayangan berupa kerbau putih. Hewan ini selalu berada di lapangan yang ditumbuhi rerumputan. Lapangan itu selanjutnya dijadikan Alun-alun. Kerbau putih itu kami kiaskan dengan pelaksanaan EXPO, karena tenda expo berwarna putih.
Expo
Expo digelar mulai 16-31 Desember. Bertempat di Alun-alun,dan dibuka mulai jam 10.00 hingga 22.00 wib. Peserta adalah seluruh dinas kabupaten Bondowoso, BUMN/BUMD, perbankan, perhotelan, perajin, dll. Pengujung tidak dipungut biaya.
Agar Expo berkwalitas, dinas Bondowoso yang notabenya berkepentingan menjual potensi Bondowoso, diharapkan mampu mengemas stan yang disediakan seoptimal mungkin.Terutama dalam hal pelayanan bagi masyarakat Bondowoso. Semisal ada pengurusan Kartu Keluarga atau KTP secara gratis.
Untuk mempromosikan dan menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki, selain memanfaatkan media massa, dan expo, kami juga menggelar even fashion on the street bertajuk Festival Batik Muslim Bondowoso. Ide ini muncul dari ide sejenis di beberapa daerah. Kalau di solo dikenal dengan even Solo batik Carnival, di Bondowoso dikenal dengan Batik Muslimnya.
Festival Batik Muslim Bondowoso
Festival digelar hari sabtu, 26 Desember. Lokasi di depan pemkab. Panggung berada disamping gerbong maut. Runway dari gerbong maut sampai di perempatan jalan atau samping pemkab. Peserta dari usai Paud/TK hingga Mahasiswa.
Pendafaran peserta sebesar 75 ribu sudah mendapat satu potong kain batik khas Bondowoso. Kain itu dimodifikasi hingga menjadi gaun batik muslim yang menarik. Peserta terbagi menjadi beberapa kelompok. setiap kelompok terdiri dari 30 peserta. Penampilan setiap kelompok ini akan diawali dengan penampilan sejumlah penari dan peragawan/peragawati.
Kegiatan akan ditutup tanggal 30 Desember dengan acara pentas music/gambus dan puncaknya adalah pesta kembang api.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar